.

Inovasi“ SIBBARES “PuskesmasSukamanah

 

Angka Kematian Ibu(AKI) dan Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. AKI merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal oleh suatu penyebab kematian yang terkait dengan gangguan kehamilan dan penanganannya, tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidental, selama kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah persalinan.

Saat ini penurunan AKI dan AKB masih menjadi prioritas program kesehatan di Indonesia. Paradigma baru dalam upaya penurunan AKI dan AKB yaitu dengan asuhan berkesinambungan. Asuhan berkesinambungan ini diberikan untuk menekan AKI dan AKB diharapkan dengan asuhan berkesinambungan komplikasi yang terjadi pada ibu hamil sampai nifas dan bayi baru lahir dapat terdeteksi sedini mungkin (Kemenkes RI, 2015).

Setiap kehamilan memiliki peluang untuk terjadinya suatu keadaan gawat darurat yang tidakdiinginkan dimasa mendatang, yaitu kemungkinan terjadi komplikasi obstetric pada saat persalinan yang dapat menimbulkan kematian, kesakitan, kecacatan dan ketidaknyamanan atau ketidakpuasan pada ibu atau bayinya. Peran petugas kesehatan khususnya bidan dalam penurunan AKI dan AKB ini antara lain memberikan pelayanan yang berkesinambungan berfokus pada aspek pencegahan melalui pendidikan kesehatan dan konseling, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan perempuan serta melakukan deteksi dini pada kasus-kasus rujukan.

Salah satu strategi pengendalian penurunan AKI dan AKB yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat khususnya Kader Kesehatan. Kader Kesehatan ini yang selanjutnya disebut Kader SIAGA diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam penurunan AKI dan AKB,dengan dibekali pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan deteksi dini , monitoring faktor resiko serta tindaklanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan SIBBARES (SIAGA IBU DAN BAYI RESTI), dimana pelaksanaan kegiatan pemantauan ini dilaksanakan oleh Kader SIAGA ditiap desa. Adapun Kader SIAGA ini terdiri dari Kader Kesehatan, sopir mobil SIAGA di desa dan sopir ambulance di Puskesmas. Kader SIAGA ini diharapkan dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor resiko Ibu hamil, melahirkan, nifas dan bayi baru lahir. Dengan demikian kematian ibu dan bayi dapat dicegah sedini mungkin.