.

PERTANYAAN DAN JAWABAN

TERKAIT INOVASI SIBBARES

 

1.      Inovasi sibbares  itu apa dan untuk siapa…?

SIBBARES adalah sebuah inovasi program promosi kesehatan Puskesmas Sukamanah dalam penurunan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)  secara efektif dan efisien dengan memberdayakan dan meningkatkan peran serta masyarakat khususnya kader kesehatan. Dengan memberikan fasilitas dan bimbingan serta dibekali pengetahuan dan ketrampilan yang sederhana untuk mendeteksi resiko secara dini ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan Bayi.

 

2.      Kegiatannya apa aja…?

Kegiatan dari SIBBARES  meliputi :

-          Pembentukan kader Siaga

-          Pendataan dan pelacakan ibu hamil, ibu bersalin, ibu Nifas dan Bayi

-          Pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi

-          Merujuk ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi apabila terjadi kegawatdaruratan yang tidak bisa ditangani di pelayanan dasar

-          Pembinaan kader siaga setiap 3 bulan sekali di Puskesmas

-          Pencatatan dan pelaporan dari kader ke bides, ke Puskesmas, ke Dinas kesehatan

 

3.      Kenapa ibu hamil harus di periksa setiap bulan ….?

Semua ibu hamil beresiko,,, oleh karena itu semua ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali ke Bidan dan 2 kali ke dokter spesialis kandungan selama kehamilannya. Untuk mengetahui kondisi ibu dan bayi yang ada didalam kandungannya agar apabila ada kelainan atau masalah yang mengancam ibu atau bayi dapat terdeteksi sedini mungkin dan dapat diatasi secepatnya, sehingga tidak terjadi kesakitan atai kematian ibu jan bayi.

4.      Kemana saja ibu hamil boleh memeriksakan kehamilannya...?

Untuk saat ini tempat pelayanan ibu hamil sudah banyak dan gampang untuk diakses oleh masyarakat hususnya oleh ibu hamil, walaupun dipedesaan tempat layanan sudah tersedia ibu boleh memilih bisa ke Posyandu, boleh ke Bidan Desa, boleh ke Puskesmas boleh ke Rumah Sakit terdekat. Diharapkan ibu memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan yang kompeten

                                                               

5.      Apa dampak dari ibu yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya ...?

Kondisi ibu hamil dan bayi dalam kandungan tidak bisa dikatakan sehat atau tidak sehat apabila tidak dilakukan pemeriksaan. Selama kehamilan tubuh ibu mengalami perubahan baik secara fisik yang kelihatan maupun sistim metabolisme dalam tubuh ibu yang semua itu akan menimbulkan resiko apabila ibu tidak sehat selama kehamilannya. Resiko bisa terjadi selama kehamilan, bersalin, nifas dana terjadi juga pada bayi yang baru dilahirkannya, resiko yang bisa terjadi diantaranya : perdarahan( abortus), tekanan darah tinggi, keracunan kehamilan, kekurangan darah, persalinan macet, infeksi pada ibu dan bayi, Bayi lahir kecil, gizi buruk, stunting bahkan bisa menimbulkan kematian ibu dan bayi.                                                                                           

6.      Bagaimana persalinan yang aman dan nyaman...?

Hampir 90 persen persalinan adalah normal,, oleh karena itu ibu bersalin harus mempersiapkannya dari selama kehamilannya, rencana persalinan harus sudah disepakati oleh ibu dan suami atau keluarga jauh-jauh hari sebelum bersalin. Ibu memilih tempat bersalin yang aman dan nyaman yaitu, ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten yaitu Bidan yang teregistrasi, punya ijin, dan kompeten dalam menolong persalinan, atau ibu bersalin ditolong oleh dokter spesialis kandungan . Ibu  bersalin ditolong oleh Bidan tidak disarankan lagi bersalin diRumah pasien ibu bersalin harus bersalin di Fasilitas kesehatan boleh di PMB (Praktek Bidan Mandiri), di Puskesmas Poned, atau di Rumah Sakit yang kebersihannya terjamin sehingga tidak terjadi kontaminasi dan infeksi dikarenakan tempat, alat yang kotor dan tenaga penolong yang tidak kompeten…

7.      siapa saja yang mendampingi ibu selama Persalinan…?

Bersalin adalah hal yang sangat berarti dalam kehidupan seorang ibu, selama proses persalinan berlangsung ibu berjuang nyawa sebagai tarohannya, selama proses persalinan ibu memerlukan dukungan baik fisik maupun emosional hal ini sangat bermanfaat untuk kelancaran proses persalinan. Untuk saat ini pendamping ibu bersalin boleh 2 orang  dari keluarga terdekat boleh didampingi suami atau orang tuanya sendiri, hal ini untuk memberi dukungan dan ketenangan ibu sehingga proses persalinan berjalan dengan tenang, lancae dan selamat.

8.      Apa saja kegiatan kader Siaga Darurat dalam SIBBARES…?

Kader kesehatan merupakan mitra kerja dan kepanjangan tangan dari Puskesmas,, dengan adanya kader kesehatan di desa sangat membantu dam melaksanakan kegiatan program Puskesmas yang dilaksanakan oleh Bidan Desa maupun pemegang program. Dalam hal ini kegiatan kader Siaga adalah :

Ø  Pendataan dan pelacakan  ibu ( Hamil, bersalin, nifas)

Ø  Pendataan Bayi Balita

Ø  Pelayanan posyandu setiap bulan

Ø  Penggerakan masyarakat hususnya ibu hamil untuk diperiksa

Ø  Penyuluhan

Ø  Kunjungan rumah bersama bidan desa

Ø  Membantu bidan dalam  rujukan ibu atau bayi apabila terjadi kegawat daruratan

Ø  Membuat pencatatan dan pelaporan setiap bulan

Ø  Pembinaan setiap 3 bulan 1 kali di Puskesmas

9.      Siapa saja yang bisa jadi kader Siaga...?

Semua lapisan masyarakat diperbolehkan untuk jadi kader kesehatan hususnya kader Siaga,, yang penting ada kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dan kegiatan sehari – hari kader siaga, karena jadi kader Siaga ini sifatnya sukarela tidak ada upah atau gaji apapun dari pemerintah maupun dari Puskesmas. Tetapi untuk kader siaga yang sudah dibentuk ini diutamakan kader Posyandu, kader kesehatan, Sopir mobil Siaga di desa, dan sopir ambulance Puskesmas serta relawan dari setiap desa yang mau membantu dalam kegawat daruratan misalnya anggota karang taruna desa.

 

 

 

10.  Apakah ada manfaat dari kader Siaga ini ...?

Alhamdulillah dengan adanya kader Siaga di wilayah kerja Puskesmas Sukamanah ini kami merasa terbantu hususnya dalam penanganan kesehatan Ibu hamil, bersalin, nifas dan Bayi Balita. Hampir 97 persen ibu hamil sudah memeriksakan kehamilannya ke Fasilitas kesehatan sedini mungkin yang berarti diawal kehamilan trimester pertama ibu hamil sudah memeriksakan kehamilannya dan dilakukan pemeriksaan kehamilan secara terpadu, sehingga faktor resiko ibu hamil sedini mungkin terdeteksi. Untuk persalinan saat ini masih ada yang ditolong oleh dukun paraji, tetapi kalau dibandingkan dengan sebelum dibentuknya kader siaga persalinan oleh dukun paraji sudah menurun walaupun blm signifikan. Semenjak dibentuknya kader siaga angka Kematian Ibu dan Bayi alhamdulillah  menurun bahkan tidak ada, walaupun ada dikarenakan kejadian yang insidentil.